Seperti biasa postingan saya kali ini nggak jauh dari pengalaman pribadi. Hmm.. rasanya setiap pengalaman bisa dijadikan tulisan, karna selalu ada pelajaran yang bisa diambil.
Kali ini saya dipertemukan dengan seorang teman, umurnya belasan tahun diatas saya.
Suatu waktu saya menghadiri sebuah kajian/seminar di aula mesjid Istiqomah Bandung, yang saya dapatkan infonya dari web. Hari sabtu sore waktu itu. Bebebrapa saat usai solat ashar, kemudian segera ku hampiri aula mesjid. Dari kejauhan terlihat masih sepi, padahal sudah lebih dari 30 menit acara.
Benar saja ketika semakin dekat ku lihat aula, hanya ada 2 orang perempuan bekerudung dan di selasar halaman ada 2 3 orang saja disana. Ya mungkin mereka panitia.
Suatu waktu saya menghadiri sebuah kajian/seminar di aula mesjid Istiqomah Bandung, yang saya dapatkan infonya dari web. Hari sabtu sore waktu itu. Bebebrapa saat usai solat ashar, kemudian segera ku hampiri aula mesjid. Dari kejauhan terlihat masih sepi, padahal sudah lebih dari 30 menit acara.
Benar saja ketika semakin dekat ku lihat aula, hanya ada 2 orang perempuan bekerudung dan di selasar halaman ada 2 3 orang saja disana. Ya mungkin mereka panitia.
Lalu setan mulai berbisik :
"Sudah pulang saja.. mungkin acara ini khusus buat ahkwat (perempuan), lagian aulanya
masih kosong tuh, jangan-jangan acaranya ga jadi ckckck"
masih kosong tuh, jangan-jangan acaranya ga jadi ckckck"
Sempat termenung beberapa saat..
"hmm.. mungkin iya juga yah, ah tapi sudah jauh-jauh datang kesini masa pulang lagi ?" bisik hatiku.
"iya tapi emang mau? kan yang datang prempuan semua?" setan terus menggoda dengan bringasnya.
"iya ya, yauda deh pulang aja" bisikku.
"iya tapi emang mau? kan yang datang prempuan semua?" setan terus menggoda dengan bringasnya.
"iya ya, yauda deh pulang aja" bisikku.
Lalu coba ku tengok lagi ke arah aula.. terlihat seorang laki-laki yang tidak terlalu tua juga sudah tak lagi muda(yang jelas bukan abg)yang mengenakan peci bundar dan kaus berkerah sedang duduk.
"Nah itu ada laki-lakinya" cihuy..
Aku kembali menuju aula dan membatalkan niat untuk pulang,
saat itu mungkin si setan kesal dan marah, ckckck yes ! 1 sama
Aku berjalan meuju arah si Bapak yang sedang duduk. Ku beranikan diri untuk duduk disebelanya dan menyapa :
"Masih sepi ya Pak?!" cetusku.
"Iya.. belum mulai, sebentar lagi juga penuh" . timbal si Bapak.
"Bapak ikut seminar juga Pak?"
"Iya.., Mas juga ikutan kan ?!
"Masih sepi ya Pak?!" cetusku.
"Iya.. belum mulai, sebentar lagi juga penuh" . timbal si Bapak.
"Bapak ikut seminar juga Pak?"
"Iya.., Mas juga ikutan kan ?!
Dan kami pun terlibat percakapan dan saling berkenalan.
Menurutku sedikit basa-basi memang diperlukan. hehe.
Tak lama berselang, acara pun di mulai. Satu persatu peserta datang memenuhi aula, kami mengisi buku tamu dan menempati ruang seminar. Kegiatan dimulai dengan membacakan ayat Al-quran, sampai kemudian pemateri hadir di aula.
Semua peserta menyimak dengan baik, kadang merenung berfikir dan sesekali juga tertawa renyah. Yang jelas ada hal yang menarik yang saya tangkap :
Setiap orang menginginkan semua keinginannya tercapai, yang pada hakikatnya keinginan duniawi itu semu dan hanya sementara dan terkadang lupa dengan tujuan akhiratnya, dst.
Setelah kajian selesai, sebelum acara ditutup, ada kejutan lainnya. Untuk kesekian kali saya menyaksikan non muslim masuk islam, awalnya dari Hindu kemudian memeluk islam. Masyalloh.
Mega merah mulai terlihat di ufuk barat, adzan magrib pun berkumandang. Aku dan Pak Bono bergegas mengambil air wudu untuk solat. Dalam doa, hari ini aku bersyukur bisa mendapatkan teman dan merasa beruntung menjadi seorang muslim, setelah melihat mualaf sore tadi... aku larut dalam dzikir.
Ketika akan berpamitan dengan Pak Bono, sembari sekedar basa-basi.. aku terperangkap lagi dalam obrolan, yah mau gimana.. tak ada salahnya mungkin untuk di dengarkan.
Menurutku sedikit basa-basi memang diperlukan. hehe.
Tak lama berselang, acara pun di mulai. Satu persatu peserta datang memenuhi aula, kami mengisi buku tamu dan menempati ruang seminar. Kegiatan dimulai dengan membacakan ayat Al-quran, sampai kemudian pemateri hadir di aula.
Semua peserta menyimak dengan baik, kadang merenung berfikir dan sesekali juga tertawa renyah. Yang jelas ada hal yang menarik yang saya tangkap :
Setiap orang menginginkan semua keinginannya tercapai, yang pada hakikatnya keinginan duniawi itu semu dan hanya sementara dan terkadang lupa dengan tujuan akhiratnya, dst.
Setelah kajian selesai, sebelum acara ditutup, ada kejutan lainnya. Untuk kesekian kali saya menyaksikan non muslim masuk islam, awalnya dari Hindu kemudian memeluk islam. Masyalloh.
Mega merah mulai terlihat di ufuk barat, adzan magrib pun berkumandang. Aku dan Pak Bono bergegas mengambil air wudu untuk solat. Dalam doa, hari ini aku bersyukur bisa mendapatkan teman dan merasa beruntung menjadi seorang muslim, setelah melihat mualaf sore tadi... aku larut dalam dzikir.
Ketika akan berpamitan dengan Pak Bono, sembari sekedar basa-basi.. aku terperangkap lagi dalam obrolan, yah mau gimana.. tak ada salahnya mungkin untuk di dengarkan.
Ada pesan tersemat dari ceritanya, masa muda beliau dulu berlalu begitu saja.
Tanpa ada kesan dan tujuan yang penting happy, tapi pun tidak terlalu parah sampai mabuk, bahkan merokok pun saya tidak. Tuturnya. Yang sekarang alhamdulillah saya disadarkan. "hey bangun, bangun.. !"
lantas selama 10 tahun ini saya kemana saja ? Mungkin itu cara Allah.
"Maka itu Riq, mumpung kamu masih muda.. manfaatkan masa muda ini..
biarlah cukup Bapak yang sudah merasakan. jangan menunggu di Tampar
dulu baru sadar.." Kata Beliau.
Aku menyimak dan melihat raut yang tulus diwajahnya.
"Bapak sudah menikah ?".
"Belum Riq, tolong doakan yah.."
Iyah kita saling doakan Pak.. Terimakasih banyak Pak buat nasehatnya, Mohon maaf Pak, saya harus pamit Pak.. insyaalloh di pertemukan kembali di kesempatan lain..
"iya hati-hati kau Riq.."
Asalamualaikum.
Tanpa ada kesan dan tujuan yang penting happy, tapi pun tidak terlalu parah sampai mabuk, bahkan merokok pun saya tidak. Tuturnya. Yang sekarang alhamdulillah saya disadarkan. "hey bangun, bangun.. !"
lantas selama 10 tahun ini saya kemana saja ? Mungkin itu cara Allah.
"Maka itu Riq, mumpung kamu masih muda.. manfaatkan masa muda ini..
biarlah cukup Bapak yang sudah merasakan. jangan menunggu di Tampar
dulu baru sadar.." Kata Beliau.
Aku menyimak dan melihat raut yang tulus diwajahnya.
"Bapak sudah menikah ?".
"Belum Riq, tolong doakan yah.."
Iyah kita saling doakan Pak.. Terimakasih banyak Pak buat nasehatnya, Mohon maaf Pak, saya harus pamit Pak.. insyaalloh di pertemukan kembali di kesempatan lain..
"iya hati-hati kau Riq.."
Asalamualaikum.
Sambil berlalu hatiku berbisik "Setan pasti menangis melihat manusia bertobat".
By: TRQ
Komentar
Posting Komentar