Langsung ke konten utama

IBU



by :TRQ

Ibu
Stiap terngiang kata ini dalam telinga
Benaku terbayang sosok yang berjasa dalam hidup
Benaku gambarkan sosok malaikat yg menjagaku dengan penuh kasih sayang

Ibu
Stiap ku ucap kata ini dalam doa
Entah mengapa ta sanggup ku seka lelehan air mata
Engkau begitu tulus, setulus Sang Surya menyinari alamnya
Engkau begitu sabar mendidiku penuh cinta

Maafakan anakmu
Jika pernah sakiti hatimu
Maafakan anakmu
Jika slalu menyusahkan dirimu

Ya, walaupun begitu engkau tetap stia mencintaiku
Layaknya bumi kepada langitnya
Layaknya rahim kepada janinnya

Sempat ku baca gurat kelelahan pada nanar wajahmu yang lembut
Tetapi engkau mencoba untuk tersenyum dengan tulus

Sudahlah ibu, biarlah aku yang menanggung smua itu
Izinkan ku baktikan diri padamu
Izinkan ku berkorban untukmu
Karna aku mencintaimu IBU. 

By: TRQ @ Bandara Ngurahrai Bali

Komentar

  1. ibu
    ku cintaimu
    tak sanggup aku
    tuk b'pisah denganmu
    tak sanggup aku
    tuk tinggalkanmu
    tak sanggup aku

    rinduku rindu padamu
    rindu tuk ciumi baumu
    aroma tubuhmu
    menenangkanku
    damaikan hatiku
    tetaplah cintaiku
    anakmu

    b^^,d

    BalasHapus
  2. trimakasih commentnya berbalas sebuah puisi juga
    :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Awal Juni Ku Menanti

Alhamdulillah hari ini masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalani aktifitas. Alarm di hp sudah berkicau-kicau membangunkan. Dengan mata yang masih terasa berat untuk melek ku raih hp dan ku lihat "oh jam 3 pagi. "ah boleh lah baringan barang 5 menit lagi" gumam ku. Klik, ibu jariku mematikan rengekan alarm. Di alam mimpi yang damai aku masih bekelana,, syalala.. seketika aku di kagetkan oleh kokokan ayam yang terasa sangat nyaring di telinga sampai mata ini ternganga. Beruntunglah masih jam 4 pagi, padahal rasanya sih baru merem 5 menit, sungguh... hehe. Ah, dari pada aku terhasut lagi oleh selimut bantal, dan kasur lebih baik pergi berwudu. Yah, bangun lebih awal membuat hari-hariku lebih semangat dan bergairah, "yeahh ganbatte kudasai" aku berteriak-teriak kecil sambil kedua tangan dikepalkan, macam orang gila (huft,pengaruh baca novel) Rencananya pagi ini aku ingin pergi ke kantor naik bis, sekdar ingin mencari sesuatu yang berbeda. &q

Kunjungan ke Panti Asuhan

"Hey.. apakabar ?" tiba-tiba seorang teman menyapaku di dingding chatting. "Alhamdulillah baik, gimana yang di cirebon sana ?" sapaku kembali. "Alhamdulillah baik juga, eh lagu Bila Waktu nya opick enak ya..?!" "Iyah.. jadi ngingetin dunia teh sementara yah". jawabku. "Nah makanya aku pengen bisa ngasih manfaat ke orang lain, biar buat bekel ntar disana hehe." Belum tanganku selesai ngetik, eh dasar. "Eh, kita nyumbang ke Panti yuu..." ( Dalam hati aga aneh sih, ko tiba-tiba. Tapi aku salut dia punya niat mulia,dan aku senang ahirnya ada teman yang se-visi. Setelah dulu pernah ngajak baksos tapi mungkin merek belum siap,  ah tidak terlalu penting). Tak fikir panjang langsung ku jawab : "Hayuuu..." Setelah obrolan singkat itu, aku dan kawan ku ini seperti sibuk tak jelas.. kalo bahasa sundanya "riweuh" seperti zaman sekolah dulu. Mulai dari membuat panitia kecil, ngajak teman sana sini

Alphard Putih

"Rik, ingin punya mobil seperti itu gak ?" sambil menunjuk sebuah Alphard putih, besar yang tampak elegan dengan velg silver saat berada di perempatan jalan raya. Pertanyaan itu tiba-tiba membuka pembicaraan kami ketika akan menyebrang. "Wah.. mau atuh Pa.." penuh harap, sambil menatap lekat mobil itu. "Yakin nggaak ?" pertanyaan satu ini membuatku kembali berfikir, lalu... "..m, Insyaallah Pak.." "Kok kaya yang ragu gitu ?" "Yakin pa Yakin, tadi saya agak ragu, dan berfikir : memangnya saya sudah melakukan apa, sudah layak bisa membeli Alphard ? hehe.."  "Gak masalah Rik, yang jelas harus menunjukan benar-benar Yakin dulu kalau kita ingin meraih sesuatu, tenang aja Allah Maha kaya. Tapi kamu harus melakukan sesuatu yang beda dari orang lain, kalo dikantor ya tidak seperti enginer pada umumya". Aku menyimak dan menyoba mencerna kata-kata beliau.  "Betul juga.. " bisik batinku.