Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Jika ini yang terakhir

Setiap mahkluk bahagia menyambutnya Ada pula yang tidak ? Ah, biarlah itu pilihannya Entah kali keberapakah ia hadir Entah istimewa atau hanya numpang mampir ? Entah kan jumpa lagi atau ini yang terakhir ? Ia adalah pelipur lara,  disaat diri tenggelam dalam dosa Ia adalah penyemangat, ketika amalan kian berkarat Betapa besar kasih sayang-Mu ya Rabb... Engkau hadirkan Ramadan kembali Walaupun hamba sering kali lupa diri Hey ! Malulah diri ini jika mengingkari Hey ! Malu lah kamu jika tak jua perduli Karena kita tak pernah tau Kapan ombak menyentuh pasir Jangan biarkan hanya berlalu Mungkin saja ini Ramadan terakhir  By: orang yang berlumur dosa

Selamat Hari Lebaran

Antara bahagia dan sedih bercampur baur menjadi satu, karena di satu sisi bahagia menyambut Idul Fitri dan di sisi lain sedih karena Ramadan telah pergi, sedih karena takut saum yang dijalankan belum maksimal. Apapun yang telah berlalu semoga itulah yang terbaik dan setelah menyambut Hari Raya ini semoga Ramadan masih membekas di bulan-bulan berikutnya. Bagi pembaca seita saya ucapkan : Taqobalallahu mina wa minkum siyamana wa siyamakum, kullu amin wa antum bikhair. Amin :) By : TRQ

Baksos Ramadan yang dijanjikan

Sesuai dengan perencanaan sebelum Ramadan dulu, saya dan kawan-kawan kembali berkunjung ke Panti Asuhan. Yap, kali ini dengan susunan acara yang jelas, ada kepanitiaan yang lebih solid dan alhamdulillah bisa mengumpulkan dana yang lebih baik :) Masih ingat ini email pertama yang saya kirim ke teman-teman : Assalamualaikum Teman-temans, Kumaha daramangs ? Melanjutkan obrolan sebelumnya, dalam rangka menyambut bulan Ramadhan nanti dan melanjutkan program baksos kemarin. Rencananya akan mengadakan acara Baksos lagi di hari ke-12 Ramadhan : Hari / Tanggal : Sabtu, 20 Juli 2013 Waktu           : Ashar s.d Magrib Tempat          : Panti Asuhan Anak Tunas Melati Ciwastra Bandung Berikut ini susunan acaranya : 1. Pembukaan acara                                   16:00 - 16:05 2. Pembacaan Al-Qur'an                            16.05 - 16.15 3. Sambutan Ketua Panti                            16.15 - 16.25 4. Sambutan Ketua Panitia                          16.

Permintaan Maaf

Hujan masih belum jemu menyirami bumi yang nestapa. Yap, dari siang tadi sampai pukul 10 malam ini di luar masih gerimis. Pria itu menghela nafas, lalu menyeruput secangkir teh yang masih mengepul dengann khusunya. Alhamdulillah. Sementara adiknya masih sibuk merapi-rapi diri untuk bekerja shift malam. Tak tega melihat adiknya pergi malam-malam naik angkot sendirian, pria yang masih terdiam itu pun angkat bicara "Ayo kakak antarkan sampai pabrik pake motor". Meski ibunya menghibur "kakak kan baru pulang kerja, di luar hujan pula. "Gapapa, ada jas hujan. Lagian apa masih ada angkot jam segini? mana hujan lagi". tegas pria itu. Ah, rasanya sekedar cara ibu dan adiknya yang ingin perhatian dan jawaban kakaknya saja. "Ayo pakai jas hujannya". pintanya kepada adiknya. "Assalamualaikum..." Tak banyak kata, mereka pun pergi menerobos rintik-rintik hujan yang mulai deras. Sunyi... Hanya beberapa geraman kendaraan yang masih terbangun. B

Jadi maunya apa?

Ceritanya di minggu pagi aku mengajak ibu dan adiku lari pagi sekalian jalan-jalan ke Tegalega. Langit waktu itu aga muram sih, tapi menurutku siangan dikit juga nanti cerah.. Ibuku yang banyak pertimbangan kalo hujan gimana? kalo ini, kalo itu gimana? nanti neduhnya dimana? hadeuhh... tapi aku tau ibuku ingin refresing, akhirnya kami berangkat juga dan ternyata memang tidak hujan. Mungkin memang naluri ibu yang sayang pada anaknya, jadi banyak petimbangan. Ah, menurutku apa yang bisa dibuat mudah kenapa dibuat susah ? Seperti biasanya kalau setiap hari libur apalagi minggu pagi, lapangan Tegalega selalu di sesaki oleh orang dengan berbagai niat, mulai dari lari pagi, jalan-jalan santai sampai belanja juga ada (kebanyakan sih yang belanja, akhirnya Tegalega alih fungsi jadi pasar kaget). Okey kayanya cukup nih prolognya.. Jadi.. Setelah aku dan adikku lari beberapa putaran di trek lari lapangan bola, ibuku masih asik berjalan-jalan melihat macam-macam barang dagangan, sampa

TAKDIR

Bahasan kali ini aga sangat serius :) Yap takdir, mendengar kata ini tentu banyak persepsi dan ekspresi. Mungkin ada yang bilang : "bahasannya berat amat ngomongin takdir ?!" "takdir ? serius amat, selaw aje kale.." "ngapain sih ngomongin takdir ? hidup mah ngalir aja kaya air". anything else. kalo boleh saya jawab : "bahasannya berat amat ngomongin takdir ?!" (tenang aja kale ga seberat ngangkat gunung. :) "takdir ? serius amat, selaw aje kale.." (selaw itu jawaban yang ga punya tujuan..) "ngapain sih ngomongin takdir ? hidup mah ngalir aja kaya air ". (lah kalo ngalirnya ke got ?!) Yang jelas apapun komentar tentang takdir,  takdir tidak perduli dengan ocehan itu dan dia akan terus menghampiri kehidupan setiap orang dengan ketetapan yang sudah Alloh tetapkan, menolak atau menerima, ikhlas atau mengeluh. Takdir adalah sebuah kepastian apapun itu, bahagia atau sengsara, surga atau neraka. Takdir ju

Di Awal Juni Ku Menanti

Alhamdulillah hari ini masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalani aktifitas. Alarm di hp sudah berkicau-kicau membangunkan. Dengan mata yang masih terasa berat untuk melek ku raih hp dan ku lihat "oh jam 3 pagi. "ah boleh lah baringan barang 5 menit lagi" gumam ku. Klik, ibu jariku mematikan rengekan alarm. Di alam mimpi yang damai aku masih bekelana,, syalala.. seketika aku di kagetkan oleh kokokan ayam yang terasa sangat nyaring di telinga sampai mata ini ternganga. Beruntunglah masih jam 4 pagi, padahal rasanya sih baru merem 5 menit, sungguh... hehe. Ah, dari pada aku terhasut lagi oleh selimut bantal, dan kasur lebih baik pergi berwudu. Yah, bangun lebih awal membuat hari-hariku lebih semangat dan bergairah, "yeahh ganbatte kudasai" aku berteriak-teriak kecil sambil kedua tangan dikepalkan, macam orang gila (huft,pengaruh baca novel) Rencananya pagi ini aku ingin pergi ke kantor naik bis, sekdar ingin mencari sesuatu yang berbeda. &q

Mengapa Setan Menangis ?!

  Seperti biasa postingan saya kali ini nggak jauh dari pengalaman pribadi. Hmm.. rasanya setiap pengalaman bisa dijadikan tulisan, karna selalu ada pelajaran yang bisa diambil.  Kali ini saya dipertemukan dengan seorang teman, umurnya belasan tahun diatas saya. Suatu waktu saya menghadiri sebuah kajian/seminar di aula mesjid Istiqomah Bandung, yang saya dapatkan infonya dari web. Hari sabtu sore waktu itu. Bebebrapa saat usai solat ashar, kemudian segera ku hampiri aula mesjid. Dari kejauhan terlihat masih sepi, padahal sudah lebih dari 30 menit acara. Benar saja ketika semakin dekat ku lihat aula, hanya ada 2 orang  perempuan bekerudung dan di selasar halaman ada 2  3 orang saja disana. Ya mungkin mereka panitia.  Lalu setan mulai berbisik :            "Sudah pulang saja.. mungkin acara ini khusus buat ahkwat (perempuan), lagian  aulanya      masih kosong tuh, jangan-jangan acaranya ga jadi ckckck" Sempat termenung beberapa saat.. "hmm.. mungkin iya

Kunjungan ke Panti Asuhan

"Hey.. apakabar ?" tiba-tiba seorang teman menyapaku di dingding chatting. "Alhamdulillah baik, gimana yang di cirebon sana ?" sapaku kembali. "Alhamdulillah baik juga, eh lagu Bila Waktu nya opick enak ya..?!" "Iyah.. jadi ngingetin dunia teh sementara yah". jawabku. "Nah makanya aku pengen bisa ngasih manfaat ke orang lain, biar buat bekel ntar disana hehe." Belum tanganku selesai ngetik, eh dasar. "Eh, kita nyumbang ke Panti yuu..." ( Dalam hati aga aneh sih, ko tiba-tiba. Tapi aku salut dia punya niat mulia,dan aku senang ahirnya ada teman yang se-visi. Setelah dulu pernah ngajak baksos tapi mungkin merek belum siap,  ah tidak terlalu penting). Tak fikir panjang langsung ku jawab : "Hayuuu..." Setelah obrolan singkat itu, aku dan kawan ku ini seperti sibuk tak jelas.. kalo bahasa sundanya "riweuh" seperti zaman sekolah dulu. Mulai dari membuat panitia kecil, ngajak teman sana sini

Melankonis Ketika Hujan

Lantai 2 sebelah musola kantor menjadi tempat favorit, saat sekedar ingin menikmati refleksi alam. Bukan sebuah kebetulan hari itu mendung dan sedikit gerimis. Mendungnya awan membuat sejuk bola mata, gemericik air perlahan menyentuh tanah beton yang sebagian sudah di genangi air. berbunyi crik.. crik.. salah satu dari mereka menyentuh jemariku seolah mengajak menari Semilir angin begitu segar ketika ku hirup sampai kerongkongan, mendamaikan Hati Kicau burung  bersahutan berlindung dibalik pohon. Semua itu menjadi sebuah orkestra alam dan penawar kejenuhan. Masyalloh. Sambil menikmati backsound alone - toshiro masuda, membuat semakin bernyawa : By : TRQ @landing poin buahbatu

Alphard Putih

"Rik, ingin punya mobil seperti itu gak ?" sambil menunjuk sebuah Alphard putih, besar yang tampak elegan dengan velg silver saat berada di perempatan jalan raya. Pertanyaan itu tiba-tiba membuka pembicaraan kami ketika akan menyebrang. "Wah.. mau atuh Pa.." penuh harap, sambil menatap lekat mobil itu. "Yakin nggaak ?" pertanyaan satu ini membuatku kembali berfikir, lalu... "..m, Insyaallah Pak.." "Kok kaya yang ragu gitu ?" "Yakin pa Yakin, tadi saya agak ragu, dan berfikir : memangnya saya sudah melakukan apa, sudah layak bisa membeli Alphard ? hehe.."  "Gak masalah Rik, yang jelas harus menunjukan benar-benar Yakin dulu kalau kita ingin meraih sesuatu, tenang aja Allah Maha kaya. Tapi kamu harus melakukan sesuatu yang beda dari orang lain, kalo dikantor ya tidak seperti enginer pada umumya". Aku menyimak dan menyoba mencerna kata-kata beliau.  "Betul juga.. " bisik batinku.

Dalam Diam

Jika memang belum saatnya, lebih baik engkau simpan dalam diam karena diammu itu bukti keseriusan, karena diammu memuliakan kesucian hatimu. Jika itu hanya akan menimbulkan angan2 dan ketidakpastian, lebih baik engkau simpan dalam diam karena dalam diammu tersimpan kekuatan dan harapan karena dalam diammu meneguhkan keyakinan. Hingga Allah berkenan diam itu dapat berbicara. Hingga diam itu menjadi sebuah realita. Biarkan ia tetap diam. Jika memang bukan takdirmu, biarkan diam itu terhapus oleh waktu seperti hujan yang menghapus debu Karena Dia menyiapkan yang lebih baik dari itu, hingga diam itu tersenyum padamu. By : TRQ

Teguran Lagi | Kematian Itu Dekat

Bahagia karena 2 minggu lagi adik kelas ku akan menikah, dan aku diminta tolong untuk membantu menjadi panitia. Subhanalloh.. mungkin dari segi usia mereka tergolong masih muda, tapi sudah membulatkan niat dan tekad untuk menyempurnakan agamanya. Seolah sindiran bagiku.. heu. Petang itu sehabis pembagian tugas kepanitiaan untuk acara pernikahan dan solat magrib, aku segera pulang bersama Si Vega yang setia menunggu. Seperti biasa suasana jalan Cimahi menuju Bandung padat oleh kendaraan, sedikit demi sedikit mulai senggang sebelum fly over Cimindi. Langit mulai padam dan cahaya lampu satu per satu mulai terangi jalanan. Angin semakin kencang ketika ku ajak Si Vega berlari, terus berlari menyusuri jalanan Cibabat. Sampai akhirnya ketika akan melewati fly over Cimindi, ada sebuah motor dinaiki oleh 2 orang laki-laki tiba-tiba melaju dari tengah jalanan ke kanan tanpa melihat spion atau sekedar menoleh, mereka berniat putar balik  Dan... Bruuuk... menabrak bagian samping

Sang Kakek

Siang hari itu cerah. Setelah melepas lelah sehabis troubleshoot dari Tasik, aku kembali melanjutkan aktifitas pergi ke kantor. Pukul 10.30 waktu itu. Di jalan sebelum sampai ke kantor teringat isi dompet kosong, Lalu aku putuskan untuk mampir ke ATM di Jl. Buahbatu. Sebelum sempat ku parkirkan Vega R merah hitamku, terlihat sesosok laki-laki paruh baya mengenakan topi, uban yang mulai penuhi rambut dan kumisnya, raut wajah yang khas, mungkin hampir berusia 65 - 70 tahun. Ditangan kananya menggendong tas berwarna hitam dan di tangan kirinya membawa beberapa buku saku berwarna ungu. Terlihat beliau sedang berjalan berkeliling di sekitar parkiran sambil menawarkan buku yang ia bawa. Ini dia bukunya : Sempat tertegun sejenak melihatnya, hati kecilku berbisik : "Subhnalloh... diusia yang sudah tak lagi muda, beliau masih semangat  berjualan mencari nafkah, dibanding mereka yang memilih cara hina dengan meminta-minta". Setelah parkir lalu mengambil uan