Langsung ke konten utama

Hikmah dari Sebuah Pertemuan




BIsmillahirahmanirahim.
Pagi hari ku persiapkan beranjak dari kamar sel berukuran 3x3 meter, yang menjadi tempat berlindung dan bernaung bagi para tahanan perantauan dari kekangan kehidupan ibu kota. Pergi menuju kemana bisikan hati ini menuntunnya. Ke sebuah mesjid di sekitaran Jakarta Pusat, yang menjadi kebanggaan rakyat Ibu kota bahkan Indonesia. Yaitu mesjid Istiqlal, mesjid ini merupakan mesjid terbesar di Asia Tenggara, yang letaknya di pusat pemerintahan Indonesia dan dekat pula dengan simbol DKI Jakarta yaitu Monas (Monumen Nasional).

Tujuan pergi ke Istiqlal, yaitu karna ada kabar berita kalau Aa Gym kan sampaikan tausiyah disana. Sebelum menuju tempat tujuan, ku tunaikan terlebih dahulu memberikan hak kepada si perut yang mulai meronta kelaparan. Di sebuah warung nasi sederhana pojok gang dekat pertigaan warung kuningan. Walaupun demikian bagi kami para tahanan perantauan layaknya sebuah restoran nan megah, karna telah banyak beri penghidupan dengan sesuap nasi dan seonggok makanan.

Pergi dengan sebuah bus yang berlabelkan Transjakarta, kendaraan yang selalu penuh sesak berdesakan dan bagiku lebih asik berdiri dan memang tida ada pilihan selain berdiri bergelayutan. Hehe. Transjakarta melaju perlahan meninggalkan Tebet BKPM melewati Pancoran, transit di Semanggi lalu bertolak menuju Jendral Sudirman, transit di Harmoni beranjak menuju Juanda dan sampailah di tempat tujuan. Mesjid Istiqlal Jakarta. Mengunjunginya ta jua sedikitpun merasa bosan walau kali ke-3 kami datang.

Mesjid sudah mulai dipenuhi oleh para jama’ah. Tausiyah pertama dibuka oleh Ust. Muhklis yang membawa tema “Berinteraksi dengan Al-Quran”. Benang merah yang ku tangkap dari beliau yaitu menyampaikan 7 point penting kandungan Al- Quran dalam buku karangan Yusuf Qardawi :
  1. Meluruskan Aqidah
  2. Menetapkan kemulayaan manusia
  3. Memerintahkan beribadah yang mendorong kepada ketaqwaan
  4. Membersihakan jiwa manusia
  5. Membentuk keluarga da berlaku adil keapada wanita
  6. Membentuk umat yang menjadi teladan bagi yang lain
  7. Membangun kehidupan dengan tolong-menolong
Dan tibalah tausiyah yang akan disampaikan oleh Aa Gym. Dibuka dengan lantunan Asmaul Husna oleh akang-akang dari DT (Darut Tauhid) Jakarta. Semuanya hening, tertunduk dan ada pula yang ikut melantukan Asmaul Husna. Sesekali terdengar isak haru dari jama’ah yang seolah terbius oleh lantunan tersebut, dan seolah tergambar Keagungan dan ke Maha Esa-an Allah SWT lewat Asmaul Husna.

Seusai itu terdengar lantunan basmallah dan ucapan salam dari sosok yang telah lama di tunggu oleh para jama’ah, sosok yang bersahaja, rendah hati dan murah senyum terpancar dari wajahnya. Aa pun memulai tausiyahnya. Dengan sedikit candaan segar dan sederhana pula yang membuat para penyimak yang mulai sedikit terkantuk kembali fokus untuk mendengarkan. Dan entah kenapa ketika ku tatap wajah beliau, terlihat begitu teduh dan rasa nyaman melihatnya, sesekali tersimpul senyum di bibir yang kagum pada pribadi beliau.

Beliau menyampaikan cara untuk peroleh “Kebahagiaan Hakiki”. Banyak yang menyangka untuk daptkan bahagia itu hanya dari melimpahnya harta, tingginya jabatan atau dikagumi banyak orang layaknya selebriti dengan popularitasnya. Ternyata tidak demikian, kebahagiaan hakiki itu bersumber dari kedekatan kita dengan Sang pencipta kebahaigiaan itu sendiri yaitu Allah SWT. Walaupun tida menapikan pula memang membutuhkan materi untuk menopangnya.

Tetapi tetap dengan tidak menjadikan sandaran, bahwa harta atau materi merupakan segalanya. Kata Aa gunakan rumus “Makin yakin, Makin patuh, Makin Bahagia”, artinya makin yakin kita kepada Allah dan makin patuh kita kepada perintah-Nya maka akan semakin bahagia. Dan ada pula beberapa point yang mengantarkan kita kepada kebahagiaan yang hakiki :
  1. Ikhlas, tidak perlu penilaian mahkluk. Apalagi mengatakan “beneran deh saya bener2 ihklas ngelakuinnya”. Hm.. wakafa billahi syahida (cukuplah Allah yang menjadi saksi)
  2. Tawadlu / rendah hati, menggunakan ilmu padi semakin berbuah semakin merunduk.
  3. Zuhud, meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat untuk akhirat
  4. Tawakal, Menggantungkan dan mengembaliakan semua urusan kepada Allah.
Waktu berlalu begitu singkat untuk pertemuan kali ini, yang menyudahi penyampaian ilmu dari Aa kepadaa para jama’ah. Sebelum ditutup dengan muhasabah dan doa, ada satu kejadian yang membuat tubuh ini bergetar dan ikut beresonansi dengan bertambahnya keimanan. Yaitu ada salah satu saudari dari jama’ah ahkwat (perempuan) yang baru masuk islam dan menyatakan keislamannya di hadapan kami semua.
Tiba-tiba Aa mempersilahkannya sekaligus membimbingnya mengucap 2 kalimat syahadat, 

ASYHADU ALA ILAHA ILALLAH ( AKU BERSAKSI BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ALLAH )
WA ASYHADU ANA MUHAMADA RASULULLAH ( DAN AKU BERSAKSI MUHAMAD UTUSAN ALLAH ).

Subhanallah…Sungguh hari yang begitu banyak sekali hikmah yang sangat berharga dari pertemuan ini. Dan akhirnya pertemuan ditutup dengan muhasabah dan doa., semua khidmat meresapinya…
Perlahan senja mulai datang menyapa, yang membuat si perantauan ini harus kembali ke peraduannya dalam kamar sel berukuran 3x3 meter. Sebuah tempat baginya untuk berkarya, merenung dan berencana. Transjakarta mulai kembali mengalun perlahan dari Juanda menuju Tebet BKPM.

Jejak-jejak langkah ini kan terus berjalan menuju pengembaraan selanjutnya. Alhamdulillah.

Salam,
TRQ.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ichiriki Ramen dan Nuansa Negeri Sakura

Berbicara Bandung ga bisa dipisahkan sama yang namanya kuliner. Nah beberapa hari kemarin saya dapat ajakan dari barudak #BloggerBdg makan ramen gratis di salah satu resto jepang yang oriental menerutku, namanya ICHIRIKI RAMEN yang ada di jl. Riau dekat taman pramuka sbelah kiri jalan kalau dari arah Ahmad Yani. Siapa yang ga mau coba makan gratis ? tapi niat intinya sih biar bisa gabung sama komunitas blogger dan banyak belajar dari mereka (bang aswi dkk) #bukan alibi asli.. Ok balik lagi ke Ichiriki ramen, kalau dilihat tampilan tempatnya dari luar, nampak khas dengan sentuhan nuansa jepang yang eksotis dengan lampion-lampion, hiasan bunga sakura, backsound anime dan rimbunnya pepohon jl. Riau. ketika mulai masuk ke restonya lalu akan di suguhkan dengan jejeran gerobak, maksudnya apa sih ? Inilah yang di sebut konsep open kitchen, singkatnya pembeli bisa langsung ngeliatin pesenannya di masak  sama cheft nya langsung #bilang wow.. Sebelumnya ...

Jika ini yang terakhir

Setiap mahkluk bahagia menyambutnya Ada pula yang tidak ? Ah, biarlah itu pilihannya Entah kali keberapakah ia hadir Entah istimewa atau hanya numpang mampir ? Entah kan jumpa lagi atau ini yang terakhir ? Ia adalah pelipur lara,  disaat diri tenggelam dalam dosa Ia adalah penyemangat, ketika amalan kian berkarat Betapa besar kasih sayang-Mu ya Rabb... Engkau hadirkan Ramadan kembali Walaupun hamba sering kali lupa diri Hey ! Malulah diri ini jika mengingkari Hey ! Malu lah kamu jika tak jua perduli Karena kita tak pernah tau Kapan ombak menyentuh pasir Jangan biarkan hanya berlalu Mungkin saja ini Ramadan terakhir  By: orang yang berlumur dosa

Pagi Tadi

Tanpa sadar ibu sudah ada di kamarku, terlihat pipinya merona, membulat. Bibirnya menyungging senyum sampai terlihat giginya berbaris rapi, memberikan senyuman terindah khas ibuku. Ada sesuatu yang bisa ku baca namun kubantah diriku untuk berkata, bahasa verbal membuatnya lebih bernyawa. Kubalas dengan menatapnya penuh makna memberikan senyuman terindah yang ku punya. Dia lalu memeluk tubuhku seperti bayi pertamanya yang selesai di bedong, dinina bobokan dengan lagu cinta. Aku sedikit kaku dan kikuk dibuatnya tapi kuikuti saja alurnya, mataku memejam merasakan hangat setiap aliran pembuluh darah yang mengalir, tubuhku seakan menyusut kembali ke 22 tahun silam seperti balita yang manja oleh rengekan. Ku sandarkan kepalaku di bahunya lebih lama. Dia membelaiku dengan cinta, tangannya terasa lembut meski hapir setengah abad umurnya dimakan usia. Kudengar dia mengucapkan banyak doa, mengalir deras dari mulutnya.. "Moga jadi anak soleh, moga digampangkan rejekinya, dimuda...