Langsung ke konten utama

1/2 dari MATI


Itu terlihat begitu nyata. Yang ku ingat, semua terlihat begitu gelap pekat. Disana rasanya kulihat sebuah pohon, entah pohon apa terlihat samar-samar. Melayang, terpelating kesana kemari yang kurasakan tubuh ini memang melayang tapi seolah terjatuh. entah kemana seperti tak ada ujungnya, terlihat samar-samar.

Terdengar suara.. keras begitu keras, tapi entah dari mana asalnya. Ku edarkan pandangan ke sekeliling ,yang kulihat hanya gelap dan sebuah pohon, anehh.. dimana ini ? dimana aku ? apakah aku sudah mati ? takut, yah sangat takut.. suara itu muncul lagi, keras makin keras. Aku takut, yah sangat takut.. yang kurasakan sangat takut.
Suara itu berkata  "Kau lakukan apa disana ? Apa yang kau lakukan disana ?" yah, itu yang ku dengar.
Aku kembali takut, aku menangis, yah aku menangis. Aku ingin kembali, yang aku ingin hanya kembali. 
Ku ingat nama ibu, dan ku panggil nama ibu. Aku ingin kembali. Aku menangis, yah aku menangis, sampai tersadar aku masih menangis. Ku lilhat sekeliling,, aku mengenal ini, yah aku sangat mengenal tempat ini, ini kamar kost ku dan aku bermimpi, yang ku ingat aku memang bermimpi.

Mimpi yang membuatku sangat takut. Mimpi yang menegurku, yah ini teguran bagiku,  teguran atas kelalaianku, atas kesalahanku, atas dosaku. Yang mengingatkan ku akan kematian, yang mengingatkan ku suatu hari nanti aku kan kembali. 

Terimakasih karna Engkau telah mengingatkan ku.




By: TRQ dlm kamar kost Matraman



















Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Awal Juni Ku Menanti

Alhamdulillah hari ini masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalani aktifitas. Alarm di hp sudah berkicau-kicau membangunkan. Dengan mata yang masih terasa berat untuk melek ku raih hp dan ku lihat "oh jam 3 pagi. "ah boleh lah baringan barang 5 menit lagi" gumam ku. Klik, ibu jariku mematikan rengekan alarm. Di alam mimpi yang damai aku masih bekelana,, syalala.. seketika aku di kagetkan oleh kokokan ayam yang terasa sangat nyaring di telinga sampai mata ini ternganga. Beruntunglah masih jam 4 pagi, padahal rasanya sih baru merem 5 menit, sungguh... hehe. Ah, dari pada aku terhasut lagi oleh selimut bantal, dan kasur lebih baik pergi berwudu. Yah, bangun lebih awal membuat hari-hariku lebih semangat dan bergairah, "yeahh ganbatte kudasai" aku berteriak-teriak kecil sambil kedua tangan dikepalkan, macam orang gila (huft,pengaruh baca novel) Rencananya pagi ini aku ingin pergi ke kantor naik bis, sekdar ingin mencari sesuatu yang berbeda. &q

Kunjungan ke Panti Asuhan

"Hey.. apakabar ?" tiba-tiba seorang teman menyapaku di dingding chatting. "Alhamdulillah baik, gimana yang di cirebon sana ?" sapaku kembali. "Alhamdulillah baik juga, eh lagu Bila Waktu nya opick enak ya..?!" "Iyah.. jadi ngingetin dunia teh sementara yah". jawabku. "Nah makanya aku pengen bisa ngasih manfaat ke orang lain, biar buat bekel ntar disana hehe." Belum tanganku selesai ngetik, eh dasar. "Eh, kita nyumbang ke Panti yuu..." ( Dalam hati aga aneh sih, ko tiba-tiba. Tapi aku salut dia punya niat mulia,dan aku senang ahirnya ada teman yang se-visi. Setelah dulu pernah ngajak baksos tapi mungkin merek belum siap,  ah tidak terlalu penting). Tak fikir panjang langsung ku jawab : "Hayuuu..." Setelah obrolan singkat itu, aku dan kawan ku ini seperti sibuk tak jelas.. kalo bahasa sundanya "riweuh" seperti zaman sekolah dulu. Mulai dari membuat panitia kecil, ngajak teman sana sini

Alphard Putih

"Rik, ingin punya mobil seperti itu gak ?" sambil menunjuk sebuah Alphard putih, besar yang tampak elegan dengan velg silver saat berada di perempatan jalan raya. Pertanyaan itu tiba-tiba membuka pembicaraan kami ketika akan menyebrang. "Wah.. mau atuh Pa.." penuh harap, sambil menatap lekat mobil itu. "Yakin nggaak ?" pertanyaan satu ini membuatku kembali berfikir, lalu... "..m, Insyaallah Pak.." "Kok kaya yang ragu gitu ?" "Yakin pa Yakin, tadi saya agak ragu, dan berfikir : memangnya saya sudah melakukan apa, sudah layak bisa membeli Alphard ? hehe.."  "Gak masalah Rik, yang jelas harus menunjukan benar-benar Yakin dulu kalau kita ingin meraih sesuatu, tenang aja Allah Maha kaya. Tapi kamu harus melakukan sesuatu yang beda dari orang lain, kalo dikantor ya tidak seperti enginer pada umumya". Aku menyimak dan menyoba mencerna kata-kata beliau.  "Betul juga.. " bisik batinku.