Langsung ke konten utama

Alphard Putih


"Rik, ingin punya mobil seperti itu gak ?" sambil menunjuk sebuah Alphard putih, besar yang tampak elegan dengan velg silver saat berada di perempatan jalan raya. Pertanyaan itu tiba-tiba membuka pembicaraan kami ketika akan menyebrang.
"Wah.. mau atuh Pa.." penuh harap, sambil menatap lekat mobil itu.
"Yakin nggaak ?"
pertanyaan satu ini membuatku kembali berfikir, lalu...
"..m, Insyaallah Pak.."
"Kok kaya yang ragu gitu ?"
"Yakin pa Yakin, tadi saya agak ragu, dan berfikir : memangnya saya sudah melakukan apa, sudah layak bisa membeli Alphard ? hehe.."
 "Gak masalah Rik, yang jelas harus menunjukan benar-benar Yakin dulu kalau kita ingin meraih sesuatu, tenang aja Allah Maha kaya. Tapi kamu harus melakukan sesuatu yang beda dari orang lain, kalo dikantor ya tidak seperti enginer pada umumya".

Aku menyimak dan menyoba mencerna kata-kata beliau. 
"Betul juga.. " bisik batinku.

"Melakukan sesuatu yang beda contonya seperti apa Pak ?"
"Artinya mulai belajar berbisnis, mau dagang atau apapun itu, dari sekarang mulai direncanakan. Kamu bisa lihat saya, kalau ukuran enginer ya begini seperti ini adanya. Saya pun sedang merintis kembali usaha-usaha yang sempat vakum." sambil terus menjelaskan.
Obrolan itu mengisi perjalanan kami siang itu..

Kembali teringat hadist nabi : "9 dari 10 pintu rezeki adalah dari perdagangan"

dan berkaitan dengan keyakinan, masih ingat ini :

"Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku." [HR.Turmudzi] 

Semakin Yakin. "Tenang Allah itu maha Kaya" :)

Siang itu menjadi siang yang penuh dengan motivasi..




By : TRQ
 





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ichiriki Ramen dan Nuansa Negeri Sakura

Berbicara Bandung ga bisa dipisahkan sama yang namanya kuliner. Nah beberapa hari kemarin saya dapat ajakan dari barudak #BloggerBdg makan ramen gratis di salah satu resto jepang yang oriental menerutku, namanya ICHIRIKI RAMEN yang ada di jl. Riau dekat taman pramuka sbelah kiri jalan kalau dari arah Ahmad Yani. Siapa yang ga mau coba makan gratis ? tapi niat intinya sih biar bisa gabung sama komunitas blogger dan banyak belajar dari mereka (bang aswi dkk) #bukan alibi asli.. Ok balik lagi ke Ichiriki ramen, kalau dilihat tampilan tempatnya dari luar, nampak khas dengan sentuhan nuansa jepang yang eksotis dengan lampion-lampion, hiasan bunga sakura, backsound anime dan rimbunnya pepohon jl. Riau. ketika mulai masuk ke restonya lalu akan di suguhkan dengan jejeran gerobak, maksudnya apa sih ? Inilah yang di sebut konsep open kitchen, singkatnya pembeli bisa langsung ngeliatin pesenannya di masak  sama cheft nya langsung #bilang wow.. Sebelumnya ...

Jika ini yang terakhir

Setiap mahkluk bahagia menyambutnya Ada pula yang tidak ? Ah, biarlah itu pilihannya Entah kali keberapakah ia hadir Entah istimewa atau hanya numpang mampir ? Entah kan jumpa lagi atau ini yang terakhir ? Ia adalah pelipur lara,  disaat diri tenggelam dalam dosa Ia adalah penyemangat, ketika amalan kian berkarat Betapa besar kasih sayang-Mu ya Rabb... Engkau hadirkan Ramadan kembali Walaupun hamba sering kali lupa diri Hey ! Malulah diri ini jika mengingkari Hey ! Malu lah kamu jika tak jua perduli Karena kita tak pernah tau Kapan ombak menyentuh pasir Jangan biarkan hanya berlalu Mungkin saja ini Ramadan terakhir  By: orang yang berlumur dosa

Pagi Tadi

Tanpa sadar ibu sudah ada di kamarku, terlihat pipinya merona, membulat. Bibirnya menyungging senyum sampai terlihat giginya berbaris rapi, memberikan senyuman terindah khas ibuku. Ada sesuatu yang bisa ku baca namun kubantah diriku untuk berkata, bahasa verbal membuatnya lebih bernyawa. Kubalas dengan menatapnya penuh makna memberikan senyuman terindah yang ku punya. Dia lalu memeluk tubuhku seperti bayi pertamanya yang selesai di bedong, dinina bobokan dengan lagu cinta. Aku sedikit kaku dan kikuk dibuatnya tapi kuikuti saja alurnya, mataku memejam merasakan hangat setiap aliran pembuluh darah yang mengalir, tubuhku seakan menyusut kembali ke 22 tahun silam seperti balita yang manja oleh rengekan. Ku sandarkan kepalaku di bahunya lebih lama. Dia membelaiku dengan cinta, tangannya terasa lembut meski hapir setengah abad umurnya dimakan usia. Kudengar dia mengucapkan banyak doa, mengalir deras dari mulutnya.. "Moga jadi anak soleh, moga digampangkan rejekinya, dimuda...