Langsung ke konten utama

Wahai Jiwa


Hamparan langit begitu indah
Permadani awan layaknya deburan ombak di lautan
Mentari tersenyum mesra, penuh kehangatan
Sesekali burung2 bersendagurau berlarian
Semuanya begitu serasi penuh keseimbangan

Lantas siapakah yang mengatur smuanya?

Limpahan rizky yang diberikan
Kesehatan yang di anugrahkan
Tapi balsan apa yang engkau persembahkan?

Banggakah dengan ibadah yang serampangan?
Sedekah yang cukup dengan uang recehan?
Atau malah engkau semakin jauh dalam maksiat dan kesesatan?
naudzubillah..

Lantas apakah Allah meninggkal engkau wahai jiwa? 
Sungguh demi jiwaku yg ada dalam genggamanNya
tentu tida demikian...

Dia menantikanmu wahai jiwa
Dalam rintihan tunduk dan doa
Dia senantiasa perhatikan dan pelihara dirimu wahai jiwa
Dalam stiap keadaan yang engku tida menyadarinya

Masihkan kau berkeras hati dengan keangkuhanmu?
Masihkah kau mengingkariNya dan mengikuti nafsumu?

Sungguh tiada yang sia-sia, jika engaku berusaha
Janganlah berputus asa dalam meraih ridhoNya
Kembalilah wahai jiwa...

Perlahan mentari meredup menghilang dibalik awan
Langit yang kemerahan pelan-pelan mulai menghitam
Belaiyan angin tulus memberi kesejukan
Burung2 mulai kembali kedalam buaian pepohonan

Maka nikmat mana lagi yang engkau dustakan?


By: TRQ @genting atap kosan

Komentar

  1. ciaelah, sok puitis. haha.

    udah di follow back tuh.

    BalasHapus
  2. hehe, iya kadang2 itu juga zal..
    ok thanks yak.. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Awal Juni Ku Menanti

Alhamdulillah hari ini masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalani aktifitas. Alarm di hp sudah berkicau-kicau membangunkan. Dengan mata yang masih terasa berat untuk melek ku raih hp dan ku lihat "oh jam 3 pagi. "ah boleh lah baringan barang 5 menit lagi" gumam ku. Klik, ibu jariku mematikan rengekan alarm. Di alam mimpi yang damai aku masih bekelana,, syalala.. seketika aku di kagetkan oleh kokokan ayam yang terasa sangat nyaring di telinga sampai mata ini ternganga. Beruntunglah masih jam 4 pagi, padahal rasanya sih baru merem 5 menit, sungguh... hehe. Ah, dari pada aku terhasut lagi oleh selimut bantal, dan kasur lebih baik pergi berwudu. Yah, bangun lebih awal membuat hari-hariku lebih semangat dan bergairah, "yeahh ganbatte kudasai" aku berteriak-teriak kecil sambil kedua tangan dikepalkan, macam orang gila (huft,pengaruh baca novel) Rencananya pagi ini aku ingin pergi ke kantor naik bis, sekdar ingin mencari sesuatu yang berbeda. &q

Alphard Putih

"Rik, ingin punya mobil seperti itu gak ?" sambil menunjuk sebuah Alphard putih, besar yang tampak elegan dengan velg silver saat berada di perempatan jalan raya. Pertanyaan itu tiba-tiba membuka pembicaraan kami ketika akan menyebrang. "Wah.. mau atuh Pa.." penuh harap, sambil menatap lekat mobil itu. "Yakin nggaak ?" pertanyaan satu ini membuatku kembali berfikir, lalu... "..m, Insyaallah Pak.." "Kok kaya yang ragu gitu ?" "Yakin pa Yakin, tadi saya agak ragu, dan berfikir : memangnya saya sudah melakukan apa, sudah layak bisa membeli Alphard ? hehe.."  "Gak masalah Rik, yang jelas harus menunjukan benar-benar Yakin dulu kalau kita ingin meraih sesuatu, tenang aja Allah Maha kaya. Tapi kamu harus melakukan sesuatu yang beda dari orang lain, kalo dikantor ya tidak seperti enginer pada umumya". Aku menyimak dan menyoba mencerna kata-kata beliau.  "Betul juga.. " bisik batinku.

Kunjungan ke Panti Asuhan

"Hey.. apakabar ?" tiba-tiba seorang teman menyapaku di dingding chatting. "Alhamdulillah baik, gimana yang di cirebon sana ?" sapaku kembali. "Alhamdulillah baik juga, eh lagu Bila Waktu nya opick enak ya..?!" "Iyah.. jadi ngingetin dunia teh sementara yah". jawabku. "Nah makanya aku pengen bisa ngasih manfaat ke orang lain, biar buat bekel ntar disana hehe." Belum tanganku selesai ngetik, eh dasar. "Eh, kita nyumbang ke Panti yuu..." ( Dalam hati aga aneh sih, ko tiba-tiba. Tapi aku salut dia punya niat mulia,dan aku senang ahirnya ada teman yang se-visi. Setelah dulu pernah ngajak baksos tapi mungkin merek belum siap,  ah tidak terlalu penting). Tak fikir panjang langsung ku jawab : "Hayuuu..." Setelah obrolan singkat itu, aku dan kawan ku ini seperti sibuk tak jelas.. kalo bahasa sundanya "riweuh" seperti zaman sekolah dulu. Mulai dari membuat panitia kecil, ngajak teman sana sini