Langsung ke konten utama

TAKDIR



Bahasan kali ini aga sangat serius :)
Yap takdir, mendengar kata ini tentu banyak persepsi dan ekspresi. Mungkin ada yang bilang :
"bahasannya berat amat ngomongin takdir ?!"
"takdir ? serius amat, selaw aje kale.."
"ngapain sih ngomongin takdir ? hidup mah ngalir aja kaya air".
anything else.
kalo boleh saya jawab :
"bahasannya berat amat ngomongin takdir ?!" (tenang aja kale ga seberat ngangkat gunung. :)
"takdir ? serius amat, selaw aje kale.." (selaw itu jawaban yang ga punya tujuan..)
"ngapain sih ngomongin takdir ? hidup mah ngalir aja kaya air". (lah kalo ngalirnya ke got ?!)

Yang jelas apapun komentar tentang takdir,  takdir tidak perduli dengan ocehan itu dan dia akan terus menghampiri kehidupan setiap orang dengan ketetapan yang sudah Alloh tetapkan, menolak atau menerima, ikhlas atau mengeluh. Takdir adalah sebuah kepastian apapun itu, bahagia atau sengsara, surga atau neraka.
Takdir juga adalah tentang pilihan. Maksudnya ?

Masih ingat dengan pelajaran di SD tentang "qadha dan qadar" ? singkatnya :
Qadha itu adalah ketetapan Alloh yang tidak dapat dirubah, exp: kematian, jenis kelamin etc.
Qadar atau disebut juga Takdir adalah ketetapan Alloh yang dapat dirubah,
misal : Beriman atau ingkar, soleh atau maksiat, kaya atau miskin, dll. Selebinya baca referensi di buku atau nanya ke kang google :)

Mengapa saya menyebut takdir itu pilihan ? sebenarnya dari definisi qadar pun sudah jelas, saya berfikir anugrah yang paling besar yang diberikan Alloh kepada hambanya adalah pilihan. Yah, kita bebas memilih beriman atau kafir, beribadah atau bermaiksiat, jadi semua itu terserah pada masing-masing kita mau memilih yang mana.

Lalu apa maksud ketetapan yang dapat dirubah ?
Misal, awalnya si Thoriq ini di takdirkan tidak pandai Matematika (pokonya mah beuleut pisan..), lalu kemudian si Thoriq ini belajar dengan giat, latihan terus menerus, pokonya going the extra mile lah.. tak lupa juga dia terus berdoa kepada Alloh supaya di mudahkan dalam memahami ilmu Matematika ini. Dan pada suatu ketika diluar dugaan ulangan Matematikanya mendapat nilai 9,68 dari hasil jerih payahnya.
kurang lebih seperti itu.

Jadi yang dapat merubah takdir atau keadaan adalah dari do'a dan seberapa besar usaha yang sudah di lakukan. seperti Firman Allah SWT :

"...Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri" (QS. Ar-Ra'du : 11)
Memang terkadang saat keimanan turun, saya pun pernah mengeluh,
"Ya Alloh berat sekali ujian hidup ini", "Ya Alloh kapan saya bisa seperti ini, dan itu", 
lalu ketika saya berfikir kembali, apakah masalah akan selesai jika hanya di ratapi dengan keluhan ? sakit akan sembuh meski tidak berobat ? rizky akan hadir jika hanya tidur saja ? lalu apa yang harus saya lakukan? Rise ! take action ! dan yang terpenting adalah Don't lose Hope !
Yah, disaat2 seperti itu saya selalu mencoba menyemangati diri, dan mengingat kembali nasehat2 dari guru-guru tercinta :) seperti :

#Kunci dalam menjalani hidup ini ada 3 : Jangan pernah lepas hubungan kita dengan Alloh, dzikir dan tilawah.
#Jadikan saya sukses ya Alloh, maka saya akan berbagi (Salah !), Tapi harusnya banyak berbagi dulu biar jadi orang sukses.
Lantas jika ada sebuah pernyataan :
"Ngapain cape-cape ibadah, kalo orang itu udah di takdikan masuk neraka ? kan Takdir haha"
Maaf, seandainya kalau boleh saya jawab dengan cara seperti ini:
Plak (tamparan telak ke pipinya),
Lalu mungkin dia pasti akan marah , "Heh maksud lo apaan nampar ?!"
saya : "Untuk apa anda marah ? kan itu juga sudah takdir" (hehe becanda loh ini)

Yang jelas Alloh tidak akan pernah dzalim kepada hambanya, jika seseorang itu melakukan amal soleh mana mungkin Alloh membalas dengan sesuatu yang buruk ? seperti dijelaskan dalam hadist arbain no.4 berikut:

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga  maka masuklah dia ke dalam surga.
Wallau a'lam, semakin jelas bagi kita (khususnya bagi saya) untuk memilih apakah kita akan menjadi muslim yang baik atau menjadi pendosa atau mungkin menjadi orang munafik yang berada pada keduanya ?!

Mohon koreksinya jika ada kesalahan dari tulisan atau penyampaiyan, kekurangan semata-mata itu dari saya pribadi dan kebenaran itu dari Allah. 
Terima kasih.


By: TRQ



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ichiriki Ramen dan Nuansa Negeri Sakura

Berbicara Bandung ga bisa dipisahkan sama yang namanya kuliner. Nah beberapa hari kemarin saya dapat ajakan dari barudak #BloggerBdg makan ramen gratis di salah satu resto jepang yang oriental menerutku, namanya ICHIRIKI RAMEN yang ada di jl. Riau dekat taman pramuka sbelah kiri jalan kalau dari arah Ahmad Yani. Siapa yang ga mau coba makan gratis ? tapi niat intinya sih biar bisa gabung sama komunitas blogger dan banyak belajar dari mereka (bang aswi dkk) #bukan alibi asli.. Ok balik lagi ke Ichiriki ramen, kalau dilihat tampilan tempatnya dari luar, nampak khas dengan sentuhan nuansa jepang yang eksotis dengan lampion-lampion, hiasan bunga sakura, backsound anime dan rimbunnya pepohon jl. Riau. ketika mulai masuk ke restonya lalu akan di suguhkan dengan jejeran gerobak, maksudnya apa sih ? Inilah yang di sebut konsep open kitchen, singkatnya pembeli bisa langsung ngeliatin pesenannya di masak  sama cheft nya langsung #bilang wow.. Sebelumnya ...

Jika ini yang terakhir

Setiap mahkluk bahagia menyambutnya Ada pula yang tidak ? Ah, biarlah itu pilihannya Entah kali keberapakah ia hadir Entah istimewa atau hanya numpang mampir ? Entah kan jumpa lagi atau ini yang terakhir ? Ia adalah pelipur lara,  disaat diri tenggelam dalam dosa Ia adalah penyemangat, ketika amalan kian berkarat Betapa besar kasih sayang-Mu ya Rabb... Engkau hadirkan Ramadan kembali Walaupun hamba sering kali lupa diri Hey ! Malulah diri ini jika mengingkari Hey ! Malu lah kamu jika tak jua perduli Karena kita tak pernah tau Kapan ombak menyentuh pasir Jangan biarkan hanya berlalu Mungkin saja ini Ramadan terakhir  By: orang yang berlumur dosa

Pagi Tadi

Tanpa sadar ibu sudah ada di kamarku, terlihat pipinya merona, membulat. Bibirnya menyungging senyum sampai terlihat giginya berbaris rapi, memberikan senyuman terindah khas ibuku. Ada sesuatu yang bisa ku baca namun kubantah diriku untuk berkata, bahasa verbal membuatnya lebih bernyawa. Kubalas dengan menatapnya penuh makna memberikan senyuman terindah yang ku punya. Dia lalu memeluk tubuhku seperti bayi pertamanya yang selesai di bedong, dinina bobokan dengan lagu cinta. Aku sedikit kaku dan kikuk dibuatnya tapi kuikuti saja alurnya, mataku memejam merasakan hangat setiap aliran pembuluh darah yang mengalir, tubuhku seakan menyusut kembali ke 22 tahun silam seperti balita yang manja oleh rengekan. Ku sandarkan kepalaku di bahunya lebih lama. Dia membelaiku dengan cinta, tangannya terasa lembut meski hapir setengah abad umurnya dimakan usia. Kudengar dia mengucapkan banyak doa, mengalir deras dari mulutnya.. "Moga jadi anak soleh, moga digampangkan rejekinya, dimuda...